Rabu, 24 April 2013


HASIL KUNJUNGAN WISATA
JANDI JAWI –PRIGEN

Latar belakang dan Sejarah
    Candi ini tepatnya terletak di Desa Candi Wates , kecamatan Prigen,Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.Untuk dapat menuju ke lokasi tersebut ( dari arah Surabaya ) dapat menggunakan jasa angkutan umum yang berupa bis jurusan Surabaya – Malang, Kemudian turun di kilometer 45 ( kota kecamatan Pandaan ) dan diteruskan dengan kendaraan lain ( jurusan Tretes ) dengan jarak Kurang lebih I kilo meter melewati Taman Candra Wilwatikta.
Candi Jawi yang di bangun sekitar abad ke – 13 ini adalah tempat penyimpanan sebagian abu jenazah Raja Kertanegara ( Raja terakhir Singasari ) yang meninggal tahun 1292 M.Sebagian dari abu tersebut juga disimpan pada candi Singasari.
Alasan Kertanegar membangun candi Jawi jauh dari pusat kerajaan diduga karena dikawasanini pengikut ajaran Siwa – Budha sangat kuat.Rakyat didaerah ini sangat setia .Sekalipun Kertanegara dikenal sebagai raja yang masyur, ia juga memiliki banyak musuh dalam negeri.Kidung Panji Wijayakrama,Misalnya ,menyebutkan terjadinya pemberontakan cayaraja.
Ada dugaan bahwa kawasan candi Jawi dijadikan basis oleh pendukkung Kertanegara.Dugaan ini timbul dari kisah sejarah bahwa saat Dyah Wijaya, menantu Kertanegara, melarikan diri setelah Kertanegara dikudeta raja bawahannya, Jayakatwang dari Gelang – gelang ( Kediri), dia sempat bersembunyi di daerah ini , sebelum akhirnya mengungsi ke Madura.

Bentuk dan gambaran Candi
 Bentuk Candi berkaki Siwa, Berpundak Budha.Bentuknya tinggi ramping seperti Candi Prambanan di Jawa Tengah,dengan Ukuran Luas 14,24 x 9,55 meter dan tinggi 24,50 meter.
Pintunya menghadap kea rah timur, posisi pintu ini oleh sebagian ahli dipakai alas an untuk mempertegas bahwa candi ini bukan tempat pemujaan atau pradaksina ( sebuah upacra penghormatan terhadapseorang Dewa), karena biasanya candi untuk peribadatan menghadap ke arah gunung, tempat yang dipercaya sebagai tempat persemayaman para Dewa.Candi Jawi Justru membelakangi Gunung Penanggungan.
Sementara Ahli lain ada pula yang beranggapan bahwa candi ini tetaplah candi pemujaan, dan posisi pintu yang tidak menghadap ke gunung karena pengaruh dari ajaran Budha.menurut sejarahnya Candi ini pernah rusak pada tahun 1253 / 1331 M ( candra sengkala atau tahun Api memanah Hari ).Sehingga Raja hayam wuruk memperbaikinya pada 1332 m.


                                                                             



 
  

FOTO : Candi Jawi
Lokasi ; Desa Candi Wates , kecamatan Prigen Kabupaten pasuruan













Pemugaran
Candi Jawi baru di pugar kembali pada tahun 1938 karena kondisinya sudah rusak.Pemugaran yang kono telah memenuhi syarat tekno – arkeologis itu dilakukan oleh Oudheidkundige Dients dengan membangun kembali lagi kaki candi, mengupas halaman candi serta menyusun beberapa bagiaan candi dalam bentuk susunan percobaan.
Akan tetapi , pemugaran di hentikan pada tahun 1941 karena sebagian batunya telah hilang.Usaha pemugaran baru dimulai lagi pada Pelita II ( 1975 / 1976 ) yang dilakukan oleh Dit.Linbinjarah,Ditjen Kebudayaan, Depdikbud dengan Drs.Tjokro Sudjono ( kepala Suaka Peninggalan sejarah dan purbakala Jawa Timur ) sebagai pimpinan lapangan.
Dalam pemugaran yang ketiga ini, berkat kejelian seorang pekerja yang bernama Mbah Karto Plewek dari prambanan, batu – batu yang hilang dapat ditemukan lagi sehingga pemugaran dapat dilanjutkan sampai selesai tahun 1980.Dua tahun kemudian ( 1982 ) , candi Jawi diresmikan oleh pemerintah dan dijadikan sebagai bangunan cagar budaya dan sekaligus obyek wisata sejarah.

Data
Candi Jawi dibangun di atas batur atau dasar yang tinggi dan dikelilingi oleh halaman dan kolam.Diluar kolam masih terdapat sisa – sisa halaman yang dihubungkan dengan pintu gerbang.Namun bentuk halaman, gerbang dan bangunan lain termasuk pagar keliling tidak jelas lagi karena runtuh, hilang atau ditimpa bangunan lain diatasnya.
Candi Jawi berdiri pada sebuah lahan persegi empat yang bahannya terbuat dari batu hitam dan dan batu putih, berukuran luas 14,24 x 9,55 meter dengan tinggi 24,50 meter.Seperti candi – candi yang lain, candi ini terdiri atas tiga bagian , yaitu kaki, badan, atap.
Pada bagian kaki candi terdapat pahatan relief yang sampai saat ini belum diketahui maknanya secara pasti, yaitu relief yang menggambarkan tokoh wanita dan pengiringnya, bangunan rumah maupun candi , dan panorama dengan beraneka pepohonan.didepan tangga naik candi terdapat sisa bangunan kelir yang berbentuk empat persegi panjang yang letaknya melintang di depan pintu yang menghadap kearah timur agak serong ke utara, membelakangi Gunung Penanggungan.
Menurut data yang kami peroleh dari pemandu dan berbagai sumber lain yang terdapat di catatan sejarah misalnya saja,Aneka ragam khasanah Budaya Nusantara I.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, diceritakan bahawa candi jawi adalah candi yang dibangun sekitar abad ke – 13 dan merupakan peninggalan bersejarah Hindu – Budha kerajaan Singasari di kecamatan prigen, Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia.Candi ini trlrtak di pertengahan jalan raya antara Kecamatan Pandaan – Kecamatan Prigen dan Pringebukan. Candi Jawi banyak dikira sebagai tempat pemujaan atau tempat peribadatan Budha , Namun Sebenarnya merupakan tempat penyimpanan abu dari raja terakhir Singasari, Kertanegara.
Sebagian Abu tersebut juga disimpan pada candi Singhasari.Kedua Candi ini ada hubungannya dengan candi Jago yang merupakan tempat peribadatanRaja Kertanegara.Pada Zaman Majapahit, Candi Jawi pernah dikunjungi oleh Raja Hayam Wuruk ( Rajasanegara) pada waktu mengadakan perjalanan kedaerah Jawa Timur dan jawa Tengah pada tahun ketiga masa pemerintahannya ( 1275 c / 1353 M ).Perjalanan raja Hayam Wuruk ini disertai oleh seluruh penggawa keluarga raja ( Bhatara sapta Prabhu ), para menteri, pemimpin agama dan wakil masyarakat.Negara Kertagama menyebutkan bahwa perjalan pemimpin raja Hayam Wuruk beserta rombongan bertujuan untuk menghayati keadaan masyarakat yang di pimpinnya, tak ubahnya semacam “ sidak “ yang biasa dilakukan oleh pejabat masa kini.Selain sebagai inspeksi mendadak dan peziarahan,ada pula yang mengatakan bahawa perjalanan Hayam Wuruk ini merupakan salah satu dharma yang harus dijalaninya,yang mengandung arti magis, yakni untuk penyatuan dan kesatuan wilayah kerajaannya.
Menurut Nagarakertagama , candi candi yang sarat akan nilai – nilai budaya ini pada candrasengkala atau tahun Api Memanah Hari ( 1253 C/1331 M ) pernah rusak karena disambar petir.Selain bangunan cadi, ada salah satu arcanya yang ikut rusak yaitu arca Maha Aksobaya.Hal ini membuat Raja Hayam Wuruk sangat sedih, sehingga satu tahun kemudian ( 1332 M ) ia mengerahkan rakyat untuk memperbaikinya kembali.” Dikutip dari berbagai sumber”.



                                                                                              Kelompok 0I
1.       Nailil Maghfiroh
2.       Windisari
3.       Windiana
4.       Failatus SHliha
5.       Yanti Susanti












                                                       Kata Pengantar

          Segala puji syukur kami ucapakan kepada Allah S.W.T atas segala limpahan rahmat dan nikmatnya,sehingga kami bisa menyelesaikan Tugaas kelompok ini.memang dalm penulisan ini selain data yang kami himpun waktu wawancara dengan pemandu / pejaga candi Jawi.juga kami tambahkan data yang kami dapat dari referensi sumber – sumber yang lain untuk lebih memperjelas dan menambah khasanah pengetahuab sejarah kita yang lebih mendetail.
        Tentunya kami juga sangat mengharap kepada pihak sekolah untuk lebih banyak memberikan program seperti ini untuk mengisi liburan tengah semester diwaktu mendatang sehingga kunjungan karya wisata seperti ini bias mendidik siswa untuk lebih mengenal dan mencintai budaya bangsa.
      Tak lupa Ucapan terima kasih Kepada :
      1. Bpk .H.HARIYONO, S.Pd  selaku kepala sekolah SDN DAYUREJO I atas dukungannya.
      2. Bpk. KARTONO ,S.Pd  selaku wali kelas VI yang telah mengarahkan dan memberikan   
          Petunjuk Penulisan laporan karya wisata ini, hingga selesai.
     3. Pak Rul dan semua pihak yang telah membantu tanpa terkecuali.


        Akhirnya tak ada gading yang tak retak, mohon maaf bila banyak kekurangan dalam isi maupun tulisan namun semua kami lakukan untuk belajar lebih maju.
     
        



Tidak ada komentar:

Posting Komentar